Renungan Harian APP 2017 - Puasa dan Pantang Tidak untuk Menyucikan Diri

Terakhir diperbaharui: 03 March 2017
Renungan Harian APP 2017 - Puasa dan Pantang Tidak untuk Menyucikan Diri
Jumat, 3 Maret 2017
Hari Jumat sesudah Rabu Abu
Yes 58:1-9a; Mzm.51:3-4,5-6a, 18-19;
Mat. 9:14-15

“Berpuasa yang kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar....” (Yes. 58:6-7)

Di setiap masa sebelum Prapaskah, komunitas Frateran SJ biasanya membuat komitmen bersama untuk memaknai secara lebih mendalam puasa dan pantang yang akan dijalani bersama. Dari tahun ke tahun, komitmen selalu dibuat dan dijaga, salah satunya adalah berpantang daging selama masa Prapaskah dan uang pembelian dagingnya kami sumbangkan ke kotak APP, serta menyisihkan sebagian uang saku untuk dimasukkan dan disumbangkan lewat Gereja melalui kotak APP (Aksi Puasa Pembangunan).

Intensi pantang daging bersama sebagai sebuah komitmen komunitas ini ternyata mengajarkan sesuatu kepada kami semua. Pantang (dan puasa) selama masa Prapaskah, tidak hanya membuat kami lebih terlatih hidup berkekurangan, tahan kekurangan gizi, atau menjadi lebih suci karena sudah berpantang di masa Prapaskah, namun kami bisa juga makin peduli pada sesama.

Prapaskah menjadi masa dimana kami membantu orang lain dengan lebih mendalam. Berbagi dan berbelarasa kepada orang miskin mengajarkan kepada kami bahwa dukungan kepada mereka merupakan perwujudan sikap membentuk keadilan dan mengangkat martabat orang miskin.

Bacaan Yesaya di atas mengajak kita untuk mengingat bahwa hakekat utama berpuasa adalah memberi perhatian kepada orang miskin, yang tidak punya rumah, yang mengalami situasi terbelenggu, dan memberi pakaian kepada yang telanjang. Puasa berpusat kepada orang lain, terutama orang yang miskin berkekurangan. Puasa bukan berpusat pada diri kita, bukan untuk menyucikan diri kita.

Pertanyaan reflektif:
  1. Apakah aku sadar dan menginginkan puasa dan pantangku kulakukan demi sesamaku yang mengalami kemiskinan dan berkekurangan? Sikap-sikap dan pandangan apakah yang harus kuubah dalam diriku agar sungguh aku bisa menghayati puasa dan pantang cara baru ini?
  2. Niat kehendak baik apakah yang bisa kumunculkan dalam masa puasa dan pantang kali ini? Aku membicarakannya dengan Yesus, dan mohon kekuatan agar berani memperbaharui diri agar mampu lebih bersikap adil dan mengangkat martabat sesamaku.
Marilah berdoa:
Allah yang Maharahim, bantulah aku agar makin mampu mewarnai arah hidupku dalam kesadaran ingin berbagi dengan sesamaku sebagai pilihan pertama dalam hidupku. Beri aku kekuatan agar gerak langkahku pun makin mempunyai arti bagi sesamaku yang berkekurangan. Amin

(J. Sigit Prasadja, SJ)
 

Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?

Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini:

Ayo simak terus selanjutnya...

YOUCAT 215 - Siapa yang memimpin perayaan Ekaristi?

YOUCAT 215 - Siapa yang memimpin perayaan Ekaristi?

2 Mar 2017

Sesungguhnya Kristus sendiri yang bertindak dalam setiap perayaan Ekaristi. Uskup dan Imam mewaki...

Selengkapnya
Renungan Harian APP 2017 - Memikul Salib dan Mengubah Kehidupan

Renungan Harian APP 2017 - Memikul Salib dan Mengubah Kehidupan

2 Mar 2017

Kamis, 2 Maret 2017 Hari Kamis setelah hari Rabu Ul. 30 15-20 Mzm. 1 1-2,3,4,6 Luk. 9 22-25 Anak ...

Selengkapnya
YOUCAT 214 - Bagaimana urutan tata Ekaristi?

YOUCAT 214 - Bagaimana urutan tata Ekaristi?

1 Mar 2017

Perayaan Ekaristi dimulai dengan berkumpulnya umat beriman dan masuknya imam dan mereka yang mela...

Selengkapnya

Ada pertanyaan atau komentar?

Yuk bagikan komentar kamu pada kolom di bawah ini. Pasti nanti akan ditanggapi. Terimakasih.