Renungan Harian APP KAJ 2017 - Dikhianati Pasangan Hidup
Terakhir diperbaharui: 11 April 2017
Selasa, 11 April 2017
Pekan Suci
Yes. 49:1-6; Mzm.71:1-2, 3-4a, 5-6ab, 15,17;
Yoh.13:21-33, 36-38
“…sesungguhnya seseorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” (Yoh.13:21)
“Sakitnya tuh di sini, di sini dan di sini” begitu ekspresi seorang ibu muda sambil menekan kedua telapak tangannya di dadanya dengan mata berkaca-kaca. Setelah misa kedua di hari Minggu, ibu ini datang kepada saya dan sedikit mensharingkan pengalaman hidupnya,”Romo, pernahkah Romo merasa dikhianati oleh orang yang paling dicintai? Betapa sakitnya Romo. Suami saya kepergok melakukan affair dengan sekretaris kantor di depan mata saya. Aduh rasanya, dunia ini mau runtuh Romo. Kalau saya tidak ingat dua anak kami yang masih kecil dan manis-manis, saya sudah berniat meninggalkan suami saya.”
Pengalaman dikhianati adalah pengalaman yang menyakitkan. Pengalaman dikhianati oleh pasangan hidup yang kita cintai, adalah pengalaman yang paling pahit dalam hidup dan tak akan mudah terlupakan. Yesus pun pernah mempunyai pengalaman pahit, dikhianati oleh murid yang hidup bersama dia dan senantiasa ada bersama dia. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Namun Yesus tidak berhenti dalam pengalaman pahit itu. Ia bahkan menembus pengalaman pahit itu, dengan tetap taat kepada BapaNya, memikul salib dan siap menghadapi penderitaan yang lebih pahit, dan getir yaitu disiksa dan disalib.
Seorang pengikut Yesus yang sejati adalah seorang yang mampu bertahan dalam pengalaman pahit dan mentransformasinya menjadi ungkapan kasih yang siap diwartakan kepada setiap orang yang dijumpai.
Pertanyaan Reflektif:
Pernahkan aku mempunyai pengalaman pahit? Bagaimana rasanya aku mempunyai pengalaman dikhianati oleh orang yang aku cintai? Pernah coba kubayangkan bagaimana rasanya Yesus dikhianati oleh murid yang dicintaiNya?
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur karena dengan kasih sayangMu Engkau berkenan mengorbankan Putera tunggal satu satunya, yaitu Yesus Kristus. Ajarlah dan kuatkanlah iman kami, agar kami bisa belajar dari Putera-Mu Yesus Kristus, yang tetap memberikan kasih walaupun Ia pernah dikhianati oleh murid-muridNya. Amin.
(RD.Sridanto Aribowo)
Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?
Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini: