23 April 2017 adalah Perayaan hari bumi di gereja Santo Yohanes Bosco mulai dari Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm.Andang Binawan,Sj berkonselebran dengan Pastor Yohanes Boediraharjo,SDB.
Perayaan Ekaristi berlangsung meriah dengan mengajak umat menonton tayangan surat gembala sebagai pengganti kotbah. Dalam surat gembala yang berjudul “Merawat Bumi Menabur Damai sejahtera” Bapa uskup Mgr.Ignatius Suharyo mengajak umat sadar bahwa keadaan bumi makin memprihatinkan, bumi semakin panas karena efek rumah kaca , pemanasan global mengakibatkan bencana alam. Lapisan ozon berlubang sangat besar dan sebagian sinar matahari yang kurang baik bagi manusia ikut masuk. Perilaku manusia mengakibatkan semua itu terjadi karena ketidakpuasan manusia yang serakah mengeruk kekayaan bumi, manusia bertindak tidak adil dan beradab terhadap bumi. Seruan Bapa Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si yang dikeluarkan tahun 2015 untuk memelihara bumi yang digerakkan oleh kasih. Tugas atau perutusan kita sekarang membagi semangat kegembiraan paskah kepada segala mahluk di atas bumi agar semua hidup sesuai dengan kehendak Bapa sumber kehidupan. Kita dapat melakukannya dengan gerakan menaruh sampah pada tempatnya, gerakan mengurangi pemakaian plastik dan styrofoam, gerakan membuat lubang resapan biopori, gerakan silih ekologis, dan sebagainya. Gerakan ini hendaknya menjadi habitus baru bagi manusia yang dimulai dari diri sendiri dengan mengalahkan kecenderungan tidak mau repot, dan bisa ditularkan kepada masyarakat yang lebih luas.
Selesai misa umat dapat mengunjungi bazaar hijau yang menjual tanaman hias, tanaman obat, tanaman organik, tanaman hidroponik, komposter dan lain-lain.
Umat juga bisa bertanya atau berkonsultasi tentang tanaman, komposter dan masalahnya kepada para pakar tanaman yang hadir pada hari itu.
Berlanjut ke bagian 2...
Text & Foto : Seksi Lingkungan Hidup Bosco