Renungan Harian APP 2018 - Janji Allah

Senin, 12 Maret 2018

Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Yes. 65: 17-21; Mzm. 30:2, 4, 5-6, 11-12a; Yoh. 4: 43-54  

JANJI ALLAH

“…. Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru …..”(Yes. 65: 17)  

Jauh sebelum Paulus mengirim surat kepada umat di Efesus seperti yang kita baca kemarin, bahwa Allah sedemikian kasih-Nya dan menginginkan semua orang selamat, melalui nabi Yesaya Allah telah lebih dahulu berjanji bahwa Dia akan menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru. Dia tidak akan mengingat hal-hal yang telah lalu. Ini ditawarkan dan berlaku bagi semua orang, namun hanya orang yang setia kepada-Nya yang dapat menikmatinya. 

Injil Yohanes hari ini memperlihatkan bahwa perbedaan selalu ada, antara orang-orang yang menolak Yesus dan orang-orang yang menyambut-Nya. Bagi yang menolak tentu tidak akan ada langit dan bumi yang baru sebab selalu saja ada kelompok lain yang dianggap berbeda dengan mereka, sehingga selalu saja mereka menganggap kebhinekaan sebagai sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan pertentangan yang mereka ciptakan sendiri.

Pegawai istana yang anaknya sakit merupakan personifikasi orang yang tersadarkan akan kebhinekaan yang merupakan keniscayaan, namun tidak lantas menciptakan pertentangan. Sebagai pegawai istana yang rajanya menolak Yesus, tentu dia juga sudah terinfeksi dengan virus penolakan itu. Tetapi gara-gara sakit anaknya, dia melihat terang dan memilih berjalan ke arah terang itu. Dia melihat langit dan bumi yang baru itu dan percaya akan janji Allah. 

Pertanyaan reflektif

Dalam kehidupan kita sehari-hari yang penuh dengan kebhinekaan ini sudahkah kita melihat terang dan sekaligus berjalan kepada terang bersama-sama sesama kita? 

Marilah berdoa

Bapa yang Mahakasih, sejak dahulu kala Engkau telah mengajarkan kepada kami untuk berjalan ke arah terang guna memperoleh janji-Mu akan langit dan bumi yang baru. Hancurkanlah kebebalan kami, bukalah kebutaan kami supaya kami dapat melihat terang-Mu dan dengan mantap berjalan ke arah terang itu bersama dengan sesama kami. Amin. (Shienta D. Aswin)