Selasa, 27 Maret 2018
Hari Selasa Dalam Pekan Suci
Yes. 49:1-6; Mzm. 71:1-2, 3, 13-14; Yoh.13:21–33, 36-38
DITOPANG DAN INGIN TINGGAL BERSAMA ALLAH
“Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku” (Yoh. 13: 36.b.)
Bacaan Injil Hari Selasa Pekan Suci ini, mengajak kita untuk memperkuat iman, harapan, dan kasih terhadap janji Yesus. Yesus bersabda: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku” (Yoh. 13: 36.b.).
Ayat tersebut, menguji iman, harapan, dan kasih kita terhadap misteri Allah: - hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu; - kamu akan mencari Aku; - ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.Tantangan Yesus semacam itu, menguji mental kita. Bagi yang mentalnya miskin, tantangan tersebut membuat hidupnya menjadi pesimis, reaktif, khawatir, emosional, mudah membuat alasan, mudah ingkar janji, potensinya tidak berkembang, dan imannya lemah. Namun, bagi yang mentalnya kaya, tantangan tersebut membuat hidupnya semakin optimis, proaktif, penuh kehendak, kadar pengaruhnya tinggi, gembira, sukacita, bahagia, dan sejahtera. Mereka mengimani bahwa hidup itu merupakan anugerah dari Allah dan menerimanya dengan penuh kelimpahan; hidupnya semata-mata ditopang oleh Allah dan selalu rindu akan tinggal bersama Allah.
Memadukan sabda Yesus tersebut, dengan tema APP-KAJ 2018 Amalkan Pancasila:”Kita Bhinneka, Kita Indonesia”; umat kristiani diminta bersikap demokratis, berbudaya, dan inklusif dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Umat kristiani diajak untuk membangun budaya perjumpaan, yaitu mengembangkan budaya dialog, komunikasi, dan hubungan inter-personal dengan sikap inklusif yang terbuka kepada siapa saja, tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Semuanya merupakan umat Allah yang hidupnya ditopang Allah dan selalu mendambakan akan tinggal bersama Allah.
Pertanyaan reflektif
Yesus bersabda: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku” (Yoh. 13: 36.b.).
Memadukan sabda Yesus tersebut dengan tema APP-KAJ 2018 Amalkan Pancasila:”Kita Bhinneka, Kita Indonesia”; bentuk konkret gerakan macam apa, agar umat kristiani bersikap demokratis, berbudaya, dan inklusif dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Marilah berdoa
Allah Bapa yang Maha Kasih, kami bersyukur atas anugerah dan panggilan-Mu bahwa kami manusia, bahwa kami orang Kristen. Ajarilah dan bimbinglah agar kami memiliki iman yang kuat dalam membangun masyarakat yang demokratis, berbudaya, dan inklusif yang terbuka kepada siapa saja, tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Satukanlah kami yang beranekaragam ini, agar menjadi umat Allah yang hidupnya selalu ditopang Allah dan mendambakan akan tinggal bersama Allah. Amin (Heribertus Sumarjo, FIC)