Ransum Harian PDDB - Ketaatan membuahkan keselamatan

Terakhir diperbaharui: 20 December 2018
Ransum Harian PDDB - Ketaatan membuahkan keselamatan
RANSUM HARIAN PDDB
Kamis, 20 Desember 2018

Hari biasa khusus Advent

Bacaan 1: Yes 7:10-14
Bacaan Injil: Luk 1:26-38

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk 1:37-38a)

Ketaatan membuahkan keselamatan

Refleksi:
Tidak ada tanda yang lebih jelas untuk menunjukkan betapa Allah sangat mencintai manusia daripada kehadiran Yesus di dunia.

Kelahirannya sudah dinubuatkan semenjak jaman nabi Yesaya, dimana ketika raja Ahas ragu untuk percaya akan tawaran keselamatan dari Allah.

"Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yes 7:14)"

Imanuel artinya ALLAH BESERTA KITA. Janji Tuhan digenapi pada saat Malaikat Gabriel menemui Maria untuk memberitahukan bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. Dan keselamatan manusia diawali dari sikap Maria yang tunduk dan taat kepada kehendak Bapa. Oleh karenanya, maka Yesus lahir dan hidup bersama-sama dengan manusia. Merasakan kesedihan, kesusahan, pengkhianatan, kesengsaraan dan segala hal lainnya yang manusia hadapi. Allah sungguh-sungguh ada beserta kita. Ia hidup dalam diri Yesus untuk menyelamatkan kita semua.

Maukah saya menerima tawaran keselamatan dari Tuhan dengan meneladani sikap Maria?
Atau apakah saya mau mengusahakan keselamatan menurut rencana dan kehendak saya sendiri?

Sharing iman :
Saya memiliki seorang teman baik. Ia memiliki kehidupan kristiani yang baik. Lalu Ia menikah dengan seorang yang memiliki agama yang berbeda dengannya, karena sang calon berjanji mau belajar dan dibaptis nantinya setelah menikah.

Namun, setelah pernikahan terjadi, sang suami tidak kunjung memperlihatkan niatnya untuk menjadi pengikut Kristus. Malah sebaliknya, dia membenci agama tersebut dan pernah mengatakan "tidak akan pernah mau menginjakkan kaki di gereja!". Perasaannya campur aduk dan ia selalu mengeluh, menangisi sikap suaminya, yang selain tidak menepati janji juga memiliki perangai yang kasar.

Kehidupan pernikahan yang dicita-citakan begitu sempurnanya sejak awal, sangat jauh dari kenyataan.
Ditambah lagi seorang anak yang tidak kunjung hadir dalam usia pernikahannya yang sudah melewati 1 tahun saat itu (setelah check-up tenyata teman saya memiliki endometriosis sehingga sulit hamil), lalu hubungan suami dan mamanya juga jadi memburuk. Sungguh gelap dan sulit baginya saat itu.

Tetapi sungguh.. bagi Allah tidak ada yang mustahil

Setiap hari kita pasti saling telepon dan curhat, kita selalu saling menguatkan. "Pasti ada rencana Tuhan yang baik dibalik semua ini", itu yang kita imani. Sahabat saya memilih tunduk dan taat kepada Tuhan dengan berdoa dan mempercayakan segala sesuatunya sesuai kehendakNya. Walau sempat terbersit, untuk berpisah dari suaminya, tapi Tuhan terus menguatkan dia untuk tetap setia.

Ternyata, inilah cara Tuhan untuk memproses mereka berdua. Kerinduan akan seorang anak mampu merubah hati suaminya yang keras untuk berlutut dibawah otoritas Tuhan. Pelan-pelan suaminya mengenal akan kebaikan dan kuasa Tuhan melalui sikap teman saya dalam menghadapi setiap permasalahan.

Akhirnya ditahun ke-4 pernikahannya, Tuhan menganugerahkan seorang anak. Dan tak lama kemudian, anak kedua menyusul. Dan di tahun ini, tahun ke 10 pernikahannya , Tuhan memberikan kado teristimewa, hati suaminya sudah terbuka untuk Tuhan, dan untuk pertama kalinya suaminya mau merayakan Natal di gereja.

HALLELUYA !! bagi Tuhan tidak ada yg mustahil.

Dalam bacaan injil hari ini, saya melihat teladan sikap Maria dalam diri sahabat saya. Ia menerima apapun kehendak Tuhan dalam dirinya dan dengan taat dan setia menjalaninya, sehingga rencana Tuhan yang terbaik untuk dirinya bisa berhasil. Kehidupan yang dulu ia pikir hanya mimpi, Tuhan jadikan nyata dengan berlipat ganda hasilnya. Tak berhenti kami semua mengucap syukur melihat karya Tuhan dalam hidupnya.

Doa :
Terimakasih ya Bapa, karena saya boleh melihat karyamu yang ajaib. Kini saya semakin percaya bahwa rancanganMu adalah yang terbaik. Saya mau meneladani sikap Bunda Maria, untuk tunduk, taat dan setia kepada kehendakMu. Bantulah saya ya Roh Kudus, agar saya dapat memberikan yang terbaik bagi Tuhan dalam diri saya sebagai hambaNya, untuk melaksanakan tugas sebagai seorang istri, ibu, teman, dan apapun yang Tuhan percayakan kepada saya.
Amin

Penulis : FMT-PDDB

Anda merasa konten halaman ini menarik & bermanfaat juga bagi orang lain?

Yuk, bantu sebarkan kabar baik! Like & Share halaman ini dengan KLIK tombol di bawah ini:

Ayo simak terus selanjutnya...

Ransum Harian PDDB - Firman Tuhan, Ya dan Amin

Ransum Harian PDDB - Firman Tuhan, Ya dan Amin

14 Dec 2018

Ransum Harian PDDB Jumat, 14 Desember 2018 PW S.Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja Baca...

Selengkapnya
Ransum Harian PDDB - Allah Imanuel, Allah yang Memulihkanku

Ransum Harian PDDB - Allah Imanuel, Allah yang Memulihkanku

12 Dec 2018

RANSUM HARIAN PDDB Rabu,12 Desember 2018 Santa Perawan Maria Guadalupe Bacaan I Yes.40 25-31 Baca...

Selengkapnya
Ransum Harian PDDB - Kuatkan Hati dan Jangan takut

Ransum Harian PDDB - Kuatkan Hati dan Jangan takut

10 Dec 2018

Ransum Harian PDDB Senin, 10 Desember 2018 Peringatan St. Miliades, Paus dan Pengaku Iman. Lectio...

Selengkapnya

Ada pertanyaan atau komentar?

Yuk bagikan komentar kamu pada kolom di bawah ini. Pasti nanti akan ditanggapi. Terimakasih.