Tentang SDB

Terakhir diperbaharui: 26 January 2017

Serikat Salesian Don Bosco (SDB) adalah tarekat hidup bakti yang didirikan oleh Don Bosco tahun 1859, terdiri atas para imam dan bruder. Karya kerasulan yang utama dari para Salesian adalah melayani orang-orang muda, terutama mereka yang miskin dan terlantar, untuk menjadikan mereka sebagai warganegara yang jujur dan orang beriman yang baik.

Salesian di seluruh dunia pada tahun 2015 berjumlah 14.853 orang termasuk para kardinal, uskup, imam, bruder, frater, dan novis. Jumlah ini menjadikan Kongregasi SDB menjadi tarekat hidup bakti kedua terbesar di dunia. Salesian Don Bosco hadir dan berkarya di 132 negara. Karya Salesian diantaranya adalahoratori, sekolah, asrama, paroki, rumah retret, dan komunikasi sosial.

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting perjalanan hidup Don Bosco:

1825: Jika saya menjadi Imam

Yohanes Bosco, lahir pada 16 Agustus 1815 di desa Becchi, Turin - Italia, saat berusia sembilan tahun bertemu dengan Pastor Paroki nya di jalan. Ia lari mendekat, tersenyum, dan menyapanya, “Hallo Pastor...” Tapi pastor itu tidak memperdulikannya dan terus berjalan terus seolah-olah tidak melihatnya. 

Setibanya di rumah, ia mengeluh hal itu kepada Mamanya. 

“Pastor orang yang sibuk,” jawab Mamanya.

“Mama, jika saya nanti jadi imam, saya akan sediakan waktu untuk anak-anak. Mereka tidak akan melihat saya terlalu serius atau sibuk. Saya akan jadi orang pertama yang mendekati dan berbicara dengan mereka.”  

1825: Mimpi Pertama

Tidak lama setelah peristiwa pertemuan dengan Pastor Parokinya, Yohanes bermimpi melihat sekelompok anak muda berandalan berubah bentuk menjadi sekelompok serigala. Ketika Bunda Maria datang, serigala itu berubah menjadi domba-domba yang jinak.Kehidupannya kemudian dipengaruhi oleh mimpinya itu, yakni tentang panggilan Tuhan dan kerasulan orang muda.

30-Oct-1835    : Seminari Projo

Yohanes Bosco masuk Seminari Projo St. Filipus di Chieri, Turin.

05-Jun-1841: Tahbisan Imam

Yohanes Bosco menerima tahbisan imam. Ibundanya, Mama Margareta, berkata: “Ingat Yohanes, mulai menjadi imam berarti mulai menderita.”

08-Dec-1841: Karya Kerasulan Pertama

Don Bosco memulai karya kerasulannya untuk kaum muda dengan memberi pelajaran katekismus kepada seorang anak jalanan, Bartolomeus Garelli.

12- Dec-1841: Oratori Pertama

Don Bosco mengajar katekismus dan bermain dengan delapan anak termasuk Bartolomeus Garelli. Peristiwa ini menandai lahirnya Oratori.

Apr-1846: Siapa yang Gila?

Don Bosco diduga menderita kelainan jiwa oleh rekan-rekannya (sesama imam) karena keyakinannya sebagai Imam yang miskin, namun hendak menjalankan kerasulan untuk kaum muda yang miskin.

12-Apr-1846    : Rumah Pinardi

Setelah berpindah-pindah tempat selama empat tahun, Oratori mempunyai tempat yang permanen di rumah Pinardi di Valdocco, Turin.

Mei-1847: Asrama Pertama

Seorang anak datang ke Oratori menumpang bermalam. Ini menjadi awal asrama di Oratori. 

1847: Sistem Pencegahan

Don Bosco menerapkan sistim pendidikan bagi anak-anak asramanya dengan metode “Sistim Pencegahan” yang berlandaskanpada: akal budi, agama, dan kebaikan hati penuh kasih. 

Oct-1853: Balai Latihan Kerja Pertama

Untuk mencegah anak-anak di Turin dipekerjakan dengan upah rendah, Don Bosco membuka bengkel pertukangan di kompleks Oratori. 

BLK Pertama Don Bosco adalah Bengkel Sepatu

Jan-1854: Band Pertama

Don Bosco mendirikan kelompok musik Brass Band.Don Bosco mengatakan: “Oratori tanpa musik bagaikan tubuh tanpa jiwa.”

18-Dec-1859: Serikat Salesian Don Bosco

Atas saran dari Paus Pius IX, Don Bosco mendirikan Serikat Santo Fransiskus dari Sales (sekarang Salesian Don Bosco) bersama delapan belas muridnya yang rata-rata berusia 20-an tahun. Mereka lalu diberi sebutan “Salesian”.

02-Feb-1860: Bruder Pertama

Don Bosco menerima bruder pertama sebagai anggota Salesian yakni Bruder Yosef Rossi.

31-Dec-1861: Percetakan Pertama

Don Bosco membuka percetakan pertamanya yang diberi nama: “Percetakan Oratori St. Fransiskus dari Sales.”

Apr-1864: Peletakan Batu Pertama

Peletakkan batu pertama pembangunan Basilika Maria Penolong Umat Kristiani.

09-Jun-1868: Basilika Maria Penolong Umat Kristiani

Pemberkatan Basilika Maria Penolong Umat Kristiani di Turin. Banyak orang memuji Don Bosco atas keberhasilannya ini. Namun Don Bosco menjawab dengan kerendahan hati. “Saya tidak pantas mendapat penghargaan ini, karena Allah dan Bunda Maria sendirilah yang membangunnya. Setiap batu dan hiasan yang ada berasal dari pemberian Bunda Maria.”
 

Basilika Maria Penolong Umat Kristiani tahun 1880

05-Aug-1872: Serikat FMA

Serikat Suster-suster Maria Penolong Umat Kristiani (FMA) didirikan di Mornese. Misi serikat ini berkarya untuk remaja putri seperti yang dilakukan Salesian untuk remaja putra. Sr. Maria Mazzarello menjadi pemimpin pertama.

11-Nov-1875: Misionaris Salesian Pertama

Sepuluh orang Misionaris Salesian pertama berangkat ke Argentina. Mereka terdiri dari empat imam dan enam bruder yang dipimpin oleh Pastor Yohanes Cagliero.

09-May-1876: Koperator Salesian

Don Bosco menyadari bahwa tujuan Serikat Salesian akan lebih optimal jika bekerjasama dengan kaum awam. Ia lalu mendirikan Koperator Salesian. Perkumpulan ini terdiri dari kaum awam yang tidak hidup membiara, namun mereka mengikrarkan janji akan mengikuti gaya hidup Salesian. 

10-Aug-1877: Buletin Salesian

Nomor perdana Buletin Salesian diterbitkan oleh Don Bosco. Sejak itu Buletin Salesian selalu terbit setiap bulan. Kini Buletin Salesian terbit dalam 29 bahasa di 132 negara.

07-Dec-1884: Uskup Salesian Pertama

Yohanes Cagliero menjadi Uskup Salesian pertama.

16-May-1887: Pemberkatan Basilika Hati Kudus 

Atas permintaan Paus Leo XIII, pada tahun 1883 Don Bosco mengunjungi Perancis selama tiga bulan untuk mencari dana bagi pembangunan Basilika Hati Kudus di Roma yang terhenti karena kekurangan dana. Pada Meret 1886, Don Bosco mengunjungi Barcelona, Spanyol untuk mencari dana (lagi) bagi pembangunan Basilika Hati Kudus di Roma. Pada 16 Mei 1887, Basilika Hati Kudus diresmikan.

31-Jan-1888: Don Bosco Meninggal Dunia

Don Bosco meninggal dunia dalam usia 72 tahun dan menjadi Imam selama 47 tahun. Ia meninggalkan 773 SDB dan 393 FMA.

04-Jun-1890: Proses Beatifikasi

Proses Beatifikasi Don Bosco dimulai.

23-Jul-1907:

Don Bosco diangkat sebagai Venerable

02-Jun-1929:

Don Bosco diangkat sebagai Beato

01-Apr-1934:

Santo Yohanes Bosco

Don Bosco dikanonisasi oleh Paus Pius XI.

24-Jan-1989: Gelar Bapak dan Guru Kaum Muda

Paus Yohanes Paulus II, memberi gelar Bapak dan Guru Kaum Muda kepada Don Bosco.

2009 – 2014: Urna Relikui Don Bosco 

Urna Relikui Don Bosco berziarah ke seluruh dunia di mana Salesian hadir. Negara pertama yang dikunjungi adalah Argentina pada 25 April 2009 dan berakhir pada 31 Januari 2014 di Italia.

Urna Relikui Don Bosco berziarah ke Jakarta pada 7 - 12 Maret 2011.

KEHADIRAN SALESIAN DON BOSCO DI INDONESIA

Di Indonesia, Salesian Don Bosco hadir mulai tahun 1985. Dalam kurun waktu 30 tahun (1985 – 2015), kini SDB Indonesia berkarya di tujuh komunitas, yakni di Jakarta (Rumah Pembinaan dan Paroki), Tigaraksa (BLK dan Asrama), Surabaya (Paroki dan Sekolah), Blitar (Sekolah), Purwodadi (Sekolah), dan Sumba (Pembinaan, BLK dan Asrama).

Beberapa peristiwa penting kehadiran SDB di Indonesia adalah sebagai berikut:

17-Sep-1985: Misionaris Pertama

Misionaris Pastor Jose Carbonell, SDB tiba di Jakarta dengan misi membuka komunitas Salesian Don Bosco di Jalan Rajawali, Pademangan, Jakarta. 

Oct-1985: Maria Penolong Umat Kristiani

Untuk pertama kalinya devosi kepada Maria Penolong Umat Kristiani diperkenalkan di Indonesia oleh Pastor Carbonell dalam doa Rosario.

Juni 1987: Buku Don Bosco dalam Bahasa Indonesia

Untuk menyambut peringatan 100 tahun meninggalnya Don Bosco (1888 – 1988) diterbitkan buku “Aneka Cerita tentang Don Bosco” (terjemahan dari “Stories of Don Bosco”). Buku ini menjadi buku pertama riwayat hidup Don Bosco dalam bahasa Indonesia.

November1987: Kalender Salesian Indonesia

Kalender Salesian dengan gambar Maria Penolong Umat Kristiani diterbitkan untuk penyebaran devosi. 
Hingga kini, Kalender Salesian ini konsisten terbit setiap tahunnya.

29-Jan-1993: Wisma Salesian Don Bosco

Pemberkatan Wisma Salesian Don Bosco di Sunter oleh Mgr. Leo Soekoto, SJ, Uskup Agung Jakarta. 

15-Apr-1997: Imam Salesian Indonesia

Andre Delimarta, SDB dan Yohanes Boedirahardjo, SDB menerima Sakramen Imamat dari Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ di Gereja St. Lukas, Sunter. Mereka berdua menjadi imam Salesian Indonesia pertama. Kini Imam Salesian Indonesia sudah berjumlah 25 orang.

11-Feb-2000: Rumah Suster-suster FMA 

Komunitas Suster-suster FMA membuka rumah mereka yang pertama di Indonesia, yakni di Sunter – Jakarta.

29-Jun-2000: SDB di Tigaraksa

Rumah Salesian Don Bosco untuk pembinaan pranovis dan BLK di Tigaraksa diberkati. 

09-Oct-2002: SDB di Sumba

Salesian hadir dan berkarya di Sumba. 

31-Jan-2003: Gereja St. Yohanes Bosco

Paroki Salesian Don Bosco di Danau Sunter diberkati oleh Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja SJ.  

25-May-2009: Koperator Salesian 

Koperator Salesian di Indonesia lahir dengan jumlah anggota 23 orang.

Jul-2009: SDB Blitar dan Surabaya

Salesian hadir dan berkarya di Blitar dan Surabaya.

Apr-2010: Kunjungan Kanonik Rektor Mayor

Rektor Mayor Pascual Chavez mengunjungi Indonesia untuk yang kedua kalinya setelah tahun 2004. 

Sep-2010: 25 Tahun SDB di Indonesia

Misa syukur peringatan 25 tahun kehadiran Salesian di Indonesia ditandai dengan peluncuran buku biografi Pastor Jose Carbonell, SDB.

Jan-2015:

Perayaan 200 tahun kelahiran Don Bosco di Indonesia ditandai dengan peluncuran buku “Berjalan Bersama Don Bosco”. Buku ini berisi riwayat hidup Don Bosco dengan tebal 282 halaman.