Ada unsur liturgi yang bisa diubah dan ada yang tak bisa diubah. Yang tidak dapat diubah adalah segala sesuatu yang berasal dari Yang Ilahi, misalnya kata-kata Yesus pada Perjamuan Malam Terakhir. Lalu ada bagian yang bisa diubah, yang pada masa tertentu memang harus diubah. Kemudian, misteri Kristus harus diwartakan, dirayakan, dan dihidupi kapan pun dan di mana pun.
Yesus secara efektif bersabda kepada keseluruhan pribadi manusia: pikiran dan pemahaman, hati dan kehendak melalui liturgi. Yang Dia inginkan persis dengan yang dirayakan Gereja dalam liturgi pada setiap zaman dan tempat. Itulah sebabnya liturgi di Afrika dan di Eropa, di panti jompo dan pada Hari Orang Muda se-Dunia berbeda sifat dan suasana yang melingkupinya, juga di paroki-paroki dan biara-biara. Namun, semuanya adalah satu liturgi dari Gereja seluruh dunia.