Misa Wilayah St. Hieronimus diadakan bersamaan dengan Misa Jumat dan Jalan Salib di gereja, bertepatan pula dengan acara Kick Andy yang sedang ditunggu warga Ahokers. Sehingga dari sejak pukul 7 malam, tuan rumah bapak Eddy dan ibu Clarissa beserta Ibu Immaculata sudah bersiap menyambut umat wilayah Hiero.
Misa dimulai terlambat sedikit tepatnya pukul 19.35 dengan kehadiran kurang lebih 50 umat.
Homili yang disampaikan oleh Pastor Boedi dimulai dengan sapaan selamat malam, dan mengingatkan kita masih dalam masa aksi pantang dan puasa, kemudian pastor menanyakan kepada umat siapa yang sudah mendengar renungan hari ini dan dibawakan oleh siapa?, mungkin untuk mengecek siapa yang rajin ke misa harian dan rutin membaca/mendengar renungan harian.
Pastor memberi ulasan sedikit tentang renungan tersebut dan berpesan bagi yang belum mendengar dan ingin mendengar, maka masih dapat mengakses renungan tersebut via Aplikasi dan Website paroki. Malam ini Pastor Boedi memberikan topik yang berbeda dari yang dibahas dalam renungan pagi.
Dalam bacaan pertama yang diambil dari Kitab Hosea, membahas tentang ajakan pertobatan bagi bangsa Israel, yang jatuh dalam 3 hal: pertama tergelincir dalam penyembahan berhala, kedua menggantungkan harapan pada Asyur sebagai simbol kekuasaan, dan yang ketiga adalah mengandalkan Kuda sebagai pralambang kekuatan. Tuhan mengajak bangsa Israel bertobat dengan penyesalan, sehingga akan dipulihkan kembali oleh Tuhan.
Bacaan injil membahas bagaimana Yesus ditanya oleh ahli Taurat tentang apa perintah yang utama, jika ada yang utama tentunya akan ada banyak perintah lainnya?.
Pastor memberikan gambaran yang lumayan mudah dicerna oleh umat, dimulai dengan diturunkannya 10 perintah Allah kepada Musa yang turun temurun. Homili menjadi makin menarik ketika Pastor Boedi menuturkan cerita kenapa yang diturunkan adalah 10? Cerita yang berupa rekaan yang mudah dan akan selalu diingat. Bagaimana Tuhan ingin menyerahkan perintahnya kepada bangsa di Timur (Tiongkok), lalu ke Barat (Itali) yang tdk dapat diterima oleh mereka, akhirnya kembali ke Israel yang siap menerima, karena... intermeso yang menarik dan disampaikan dalam bentuk yang interaktif melibatkan dialog dengan umat. Menarik bukan..... !!
Kembali pada topik Injil dengan pertanyaan Apa perintah yang utama. Pastor memberikan ilustrasi bahwa pada masa Yesus, perintah yang awalnya 10, dikembangkan oleh bangsa Israel menjadi 5 kitab tebal sampai akhirnya sudah menjadi 613 perintah, banyak sekali bukan?, dan perintah sejumlah itu terbagi menjadi sekelompok perintah yang bersifat negatif atau larangan berjumlah 365 (melambangkan jumkah hari), dan yang bersifat positif berjumlah 248 (pralambang jumlah susunan organ tubuh manusia), hal tersebut menggambarkan betapa bangsa Yahudi seluruh hidupnya sepanjang tahun, hari lepas hari harus berfokus pada perintah tersebut. Oleh karenanya wajar jika ditengah begitu banyaknya perintah, muncul pertanyaan : Apa perintah yang utama?
Puncak dari bacaan Injil adalah jawaban dari Yesus mengenai 2 perintah Utama, yaitu *Kasihilah Tuhan Allah mu dengan segenap hati...... * dan *Kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri*
Tidak ada perintah yang lebih utama dari kedua perintah ini. Kedua perintah ini bagaikan koin yang tidak terpisahkan, jadi tidak mungkin bagi kita untuk hanya memilih satu dari keduanya.
Untuk itu pesan yang diingatkan oleh Pastor adalah agar kitapun harus selalu mengutamakan kedua hal tersebut dalam kehidupan kita sehari hari. Semoga berkat Tuhan menyertai kita mewujudkan perintah Utama itu!
Teks & Foto: Monica Jannie
Editor: Sovia