Jumat, 7 April 2017
Hari biasa Pekan V Prapaskah
Yer. 20: 10-13; Mzm. 18:2-3a, 3bc-4,5-6,7;
Yoh. 10:31-42
“Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau
percaya kepadaKu, percayalah akan pekerjan-pekerjaan
itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa
Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa”
(Yoh. 10:38).
Banyak energi yang terbuang dan tanpa perhitungan.
Hidup kita sering menghabiskan waktu dengan perkaraperkara
yang sesungguhnya kita sendiri belum jelas, bahkan
terkadang kita rela debat sampai hebat. Misalnya saja
kalah soal pengetahuan ilmu yang kita miliki atau yang kita
ketahui, kita berdebat antar teman bahkan saudara, bahkan
terkadang sampai adu otot dan selisih paham yang
berujung permusuhan sengit. Begitulah yang sering terjadi
karena kedegilan, kepicikan dan keegoisan kita masing
masing…tidak peduli apakah sesamaku sakit, kita tidak
peduli, apalagi sampai merasakan bahwa Tuhan Yesus
akan sakit dan sedih melihat sikapku yang seperti itu.
Dalam keheningan jiwa di bulan yang penuh rahmat,
kita diajak dalam masa Prapaskah ini untuk menyadari
akan misteri rahasia Allah. Umat Allah dan sebagai umat
beriman diajak untuk membuka mata hati kita melihat siapa
Yesus yang adalah Allah, melihat relasi Allah yang sejati
dengan Allah Bapa. Atau beranikah kita mengambil waktu
dan jarak untuk berdiam sejenak, membuka telinga untuk
mengakui dan menerima sabdaNya seperti yang dikatakan-
Nya “tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau
percaya kepadaKu, percayalah akan pekerjan-pekerjaan
itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa
Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yoh. 10:38).
Berani mengakui kehebatan sesama berarti memanusiakan
orang lain, berani mengakui karya Allah lewat apapun
yang bisa kita lihat dan kita dengar itulah iman yang
menyelamatkan.
Pertanyaan reflektif:
Apakah selama ini dalam hidupku juga mampu menjadi
tanda kehadiran Allah bagi sesama? atau sering menghabiskan
energi dan waktu kita hanya untuk perkaraperkara
yang tidak jelas?
Marilah berdoa:
Allah yang Mahabaik, mampukanlah kami selalu terbuka
menerima undangan-Mu untuk mau melaksanakan kehendak-Mu
dengan sukacita. Mampukanlah kami juga menjadi pembawa
damai dan kegembiraan bagi siapa saja yang ada di
sekitar kami. Amin
(Sr. Sebastiana, HK)