Suatu pengalaman batin yang menyentak saat kami menyusuri sepenggal jalan Hasyim Asyari dengan membawa keranjang tenteng yang berisi nasi bungkus dan teh manis, menghampiri para tunawisma yang hidup di jalanan, tiada sepetak tempat peneduhan dari panas, hujan, dingin dan saat sakit bagi mereka, hanya di emperan toko-toko menjadi "rumah", dengan beralasan tikar rombeng dan di dalam gerobak itulah alas tidur sehari -hari, ada yang telah puluhan tahun hidup tanpa rumah, tanpa saudara, tanpa teman.. Mungkin mereka tidak pernah disapa namanya berminggu-minggu, mungkin berbulan-bulan. Kehidupan yang begitu keras dan kesepian adalah kenyataan yang tidak pernah mereka pilih.
Tampak wajah-wajah kumuh dan bahkan ada beberapa yang mengalami depresi tetapi ada sosok-sosok ceria seperti "emak" pemulung yang sambil bercanda dengan kami tetap sibuk bekerja memisahkan bagian botol plastik bekas untuk diserahkan ke penadah plastik.
Nasi bungkus dan teh manis yang kami berikan diterima dengan senang dan ada yang langsung disantap, tetapi lebih banyak yang memilih berbincang-bincang dengan kami seperti sahabat adanya. Itulah tujuan dari pelayanan para relawan Sant' Egidio (SE) Jakarta, menjadikan para tunawisma bukan sebagai "objek" pelayanan tetapi menjalin persahabatan yang mungkin telah terlupakan oleh banyak orang, mereka adalah "sesama" yang dimaksud Yesus.
Lingkungan St. Matius pada pertemuan Adven ke-4 memutuskan aksi nyata dengan berpartisipasi dalam program Sahabat Jalanan Sant' Egidio. Kami berenam dibagi menjadi 2 kelompok, 3 orang ikut melayani di sekitar rumah SE di daerah Petojo, sedangkan 3 lainnya menyusuri gang-gang daerah Pasar Pagi, lokasi sekitar RS Tarakan dilayani 2 anak muda relawan SE.
SE Jakarta yang berdiri sejak 2006 selain melayani "Sahabat Jalanan", juga Rumah Damai untuk pelayanan anak-anak dan Mensa untuk para Lansia. Fokus utama SE pertama adalah doa dan kedua aksi nyata langsung kepada sesama yang paling membutuhkan. SE adalah organisasi awam yang berpusat di Roma yang baru-baru diminta Sri Paus membuka pelayanan laundry gratis di Roma. Saat ini sudah ada di 15 kota di Indonesia dan umumnya para relawan adalah kaum muda yang berdedikasi dan mempunyai passion pelayanan luar biasa.
Untuk kunjungan Jumat 7 April ini, umat lingkungan St. Matius bersama-sama menyediakan 200 nasi bungkus yang dibagikan ke tiga lokasi dan selamjutnya siap membantu secara rutin.
Pengalaman ini sungguh membuka mata dan pikiran kami bahwa tema KAJ "Makin Adil, Makin Beradab" adalah panggilan yang tidak cukup hanya bergema satu tahun tetapi harusnya bernaung di hati kita selama kita hidup.