Hari Raya Paskah
Bukan Rutinitas
Perayaan Paskah yang kita lakukan setiap tahun pada dasarnya bukanlah sekadar rutinitas gerejawi. Perayaan itu justru memiliki arti yang sangat penting. Beberapa hal yang dapat kita catat sebagai makna dari kebangkitan Yesus.
Pertama, kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa atas maut. Alkitab memberikan bukti bahwa pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing pada hari pertama minggu itu para wanita yang menengok kubur Yesus mengalami (Matius 28:1-2), gempa bumi yang hebat dan malaikat Tuhan datang menggulingkan batu yang ada di kubur Yesus. Dari peristiwa ini kita bisa menarik makna yang sangat penting bahwa Yesus adalah Allah yang tidak dapat dikekang oleh maut. Ia adalah Allah yang berkuasa atas kuasa maut. Dia benar hidup.
Kedua, kebangkitan Yesus membuktikan bahwa janji-Nya tidak pernah gagal atau diingkari. Sebelum Yesus mati di kayu salib dan dikuburkan, Dia telah memberitahukan kepada para murid- Nya bahwa Ia akan diserahkan ke tangan orang berdosa dan akan mati, namun pada hari yang ketiga akan dibangkitkan (Luk. 24:7). Peristiwa Paskah adalah pembuktian janji Tuhan bagi semua umat manusia. Di samping itu kebangkitan- Nya merupakan peneguhan dari janji-Nya.
Ketiga, Paskah menunjukkan adanya pengharapan bagi orang percaya. Dengan kebangkitan Yesus dari kematian, maka sesuai dengan 1 Kor. 15:13-19 kita dianugerahi hidup kekal. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan selalu bertumpu pada iman dan pengharapan, jadi dengan peristiwa Paskah iman dan harapan kita makin diteguhkan.
Hari Kebangkitan
Paskah telah mengubah sejarah kehidupan umat manusia. Kita mempercayai bukan Allah yang mati tetapi Allah yang benar-benar hidup. Kebangkitan Yesus yang membawa pembebasan bagi kita dari kuasa dosa dan maut.