Sejak pukul 13.00 petugas tatib Wilayah FX sudah bersiap di pos nya masing masing, karena umat sudah mulai berdatangan. Pukul 13.30 gereja sudah penuh oleh umat, umat mulai mengisi bangku kosong yang disiapkan panitia disekitar lingkungan gereja mulai dari depan pintu utama, sisi kiri dan kanan, samping plaza maria, depan ruang pastoran dan koridor sekretariat. Pukul 14.00 umat semakin banyak berdatangan sehingga Aula Mazzarello dan Aula Dominic Savio pun dibuka, Sekitar 4500 umat siap mengikuti Ibadat Jumat Agung.
Tepat pukul 15.00 Ibadat dimulai oleh Pastor Boedi SDB konselebran dengan Pastor Catur SDB, Pastor Andang SDB, Pastor Lino Belo SDB, Pastor Yosef Ola SDB, dan Diakon Anton Werun Dalam suasana Hening tanpa lagu pembuka Imam dan petugas liturgi prosesi menuju panti imam, umat pun mengikutinya dengan suasana tenang.
Setelah pembacaan Sabda Tuhan, dan yang menjadi pokok utama dalam Ibadat Jumat Agung adalah Pembacaan Kisah Sengsara Yesus/ Passio. Pendarasan Passio mengajak umat untuk mendengar, mengingat, merenungkan, menghayati akan kisah sengsara Yesus.
Dalam homilinya Pastor Boedi mengatakan "yang paling tepat kita lakukan saat ini adalah hening". Hening untuk bisa betul betul menghayati apa yang disampaikan Injil untuk kita, hening untuk mengkontemplasikan Dia yang menderita bahkan sampai wafat di kayu salib. Kiranya kita juga dapat belajar dari Santa Teresa dari Avila untuk taat kepada Bapa sekalipun penderitaan yang dialaminya. Seperti biografi dirinya yang dijadikan buku dengan judul Jalan Kesempurnaan, sebagai tanda ketaatannya terus berdoa untuk mujizat kesembuhan dari derita sakitnya. Diakhir homili Pastor mengingatkan umat untuk sekali lagi belajar dari sang Guru untuk memenuhi panggilan hidup kita, kepenuhan hidup kristiani, kesempurnaan cinta kasih tidak lain untuk kebahagian dan sukacita kita".
Setelah homili dilanjutkan doa umat meriah yang didaraskan oleh Pastor Lino, dan fokus utama peringatan Jumat Agung adalah penghormatan Salib, umat mencium Salib Yesus sebagi tanda penghormatan akan karya penyelamatan yang dilakukan-Nya. Selain itu juga umat memetik buah salib Yesus dengan menerima komuni.
Ibadat selesai tepat pukul 17.20, para imam dan para petugas meninggalkan gereja dilanjutkan dengan umat, tetap dalam suasana hening.
Kiranya dalam tri hari suci ini kita semua semakin merasakan dan menghayati Karya Allah yang luar biasa dalam diri Tuhan Yesus sebagai penyelamat umat manusia. Amin...
text : Dramenra
Foto : Greg / BPC