Senin, 19 Maret 2018
Hari Raya St. Yusuf Suami St. Maria
2Sam. 7:4-5a, 12-14a, 16; Mzm 89:2-3,4-5, 27, 29;
Rm. 4:13, 16-18, 22; Mat. 1:16, 18-21, 24a
BELAJAR DARI SANTO YOSEF
“Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? BapaMu dan aku dengan cemas mencari Engkau”. (Lukas 2 48b)
Gereja mengajak kita umat beriman, untuk mengenang seorang tokoh sejarah iman Kristiani dalam gereja kita. Seorang tokoh iman yang jarang disebut-sebut. Hari ini mari kita kenangkan St.Yosef yang adalah bapa pengasuh Yesus sendiri sebagai Allah dan Tuhan kita. St Yosef adalah pribadi yang sangat sederhana, taat penuh iman dan rendah hati. Bahkan jika kita simak, St.Yosef jarang di munculkan kisah-kisahnya dalam Injil, sekalipun perannya sangatlah besar. Lewat ketaatan ImanNya kepada Bapa, maka dalam kisahnya Yesus mempunyai seorang Bapa di dunia ini dan Ibu Maria memiliki pendamping yang setia. Setelah Yosef mendapatkan penampakan Malaikat Gabriel lewat mimpinya, ia tidak pernah meninggalkan Maria sendirian. Dalam kisahnya Yosef mendampingi Maria yang sedang mengandung putraNya menuju ke Betlehem dan menemani hingga Maria melahirkan Yesus Sang Juru selamat dunia. Ketika mereka harus mengungsi ke Mesir, Yosef terus menjaga Maria dan Yesus.
Bahkan ketika Yesus tinggal di Kenisah, sementara Yosef dan Maria sudah dalam perjalanan pulang, mereka kembali ke kenisah dan mencariNya. Dengan penuh kecemasan karena rasa tanggung jawabnya sebagai bapa pengasuh, mereka mencariNya hingga menemukanNya. Inilah bentuk ketaatan dan tangung jawab iman yang ditampilkan oleh St.Yusuf dan Maria sebagai ibuNya. Maria dan Santo Yusuf sangat cemas, kitapun bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika pengalaman serupa menimpa keluarga kita, kita kehilangan anak yang kita sayangi itu lepas hilang dari pandangan kita di saat dalami keramaian…tentu pikiran kita sudah gelisah, resah, takut dan bahkan kita sudah kebingungan meminta pihak lain untuk mencari dan mengumumkan lewat media apapun agar anak kita atau orang yang kita sayangi segera kita temukan.
Kecemasan mereka juga tersirat dalam kata-kata atau ungkapan mereka kepada Yesus; “ Nak mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? BapaMu dan aku dengan cemas mencari Engkau?”. Inilah ungkapan kasih sayang mereka kepada putraNya Yesus. Namun tanggapan Yesus sangat mengejutkan mereka, semua itu diluar nalar yang mereka pikirkan dan itupun tak mampu membuat mereka menjadi marah. Dengan penuh kasih dan rasa tanggung jawab yang penuh St. Yosef kembali mendampingi Maria dan Yesus dalam perjalanan pulang ke Nasaret. Sikap iman dan nilai-nilai rohani yang dimiliki oleh st Yosef yakni:rendah hati, tekun, setia dan sikap tangunggung jawab inilah yang semestinya juga harus kita miliki dan kita hidupi sebagai orang berimankan kepada Yesus.
Pertanyaan reflektif
Apakah nilai-nilai keutamaan dalam hidup seperti; rendah hati, setia dan tanggung jawab sebagai pribadi orang beriman dan sebagai warga Negara kesatuan Republik Indonesia di jaman ini sudah kita miliki dan kita hidupi?
Marilah berdoa
Ya Allah yang Maha Setia, kami bersyukur boleh mengenal PutraMu dan mengimaniNya, bantulah kami untuk terus berusaha memiliki sikap nilai-nilai keutamaan sebagai orang beriman dan berani memohon seperti yang sudah diteladankan oleh St.Yosef dalam kehidupnya untuk dapat kami hidupi dalam kehidupan kami sehari – hari. Amiin (Sr. Sebastiana, HK)