Sabtu, 24 Maret 2018
Hari Raya Kabar Sukacita
Yes. 7:10-14; 8:10; Mzm. 40:7-8a, 8b-9, 10, 11; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38
BERITA ZAMAN NOW: BERITA SUKA CITA
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk. 1:38)
Di media sosial dan surat kabar sekarang ini, kita banyak disuguhi dengan aneka macam berita yang kurang menggembirakan, entah itu berita social, politik, ekonomi, budaya bahkan juga spiritual. Dalam hal spiritual banyak anak muda kristiani di benua Eropa yang meninggalkan iman kristianinya. Dalam hal keagamaan banyak praktek praktek keagamaan zaman now sangat terkait dengan radikalisme, fundamentalisme dan bahkan terorisme. Berita berita ini tentu saja membuat sedih pembaca dan juga rekan sahabat dan kerabatnya.
Bagaimana kita menanggapi berita itu? Bagaimana kita harus bersikap membagikan suatu warta? Menanggapi itu kita bisa belajar dari sikap bunda Maria. Hari ini Gereja merayakan hari Raya Kabar Suka Cita. Secara khusus Injil hari ini mengajak kita memahami bagaimana sikap Maria menerima kabar suka cita. Dan bagaimana Maria sendiri menjadi agen kabar suka cita itu.
Setiap berita bisa menjadi positip atau negative sangat tergantung dari mind set seseorang. Yang menentukan berita itu positip atau negative tentu saja adalah cara pandang kita mewartakan dan bagaimana kita senantiasa mampu memberikan aura positip dalam setiap kata kata kita. Marilah kita belajar dari Bunda Maria. Bunda Maria senantiasa menanggapi berita dengan kegembraan dan kerendahan hati. Kata kata Bunda Maria seperti “Aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Kerapkali mengingatkan kita akan keutaamaan Bunda Maria yang dengan kerendahan hatinya senantiasa terbuka terhadap warta suka cita kabar Allah. Kalau keutamaan ini kita teladani, sebagai agen kabar suka cita sepantasnyalah kita warnai berita berita zaman now ini dengan kegembiraan, suka cita, kasih dan perdamaian, dan pengharapan.
Marilah kita isi lembaran lembaran hidup beriman kita di tengah hidup berbangsa ini dengan penuh suka cita dan pengharapan.
Pertanyaan reflektif
Apakah kita sudah menggunakan sosial media untuk mewartakan kabar baik?
Marilah berdoa
Ya Tuhan, ajarlah kami untuk senantiasa mampu melihat wajah sukacitamu di setiap langkah kehidupan kami, Ajarlah kami senantiasa agar kami dapat menjadi agen suka cita dalam mewartakan kabar gembira. Ajarlah kami untuk senantiasa dapat melihat wajah kasihMu dalam setiap akan mewartakan berita kepada setia orang dan sesame di sekitar kami. Dan ajarlah kami pula untuk senantiasa rendah hati seperti Bunda Maria yang rendah hati, demi Yesus Kristus Tuhan dan sahabat kami. Amin. (P. H. Sridanto Aribowo, Pr)