Pada hari ini seluruh keluarga besar Salesian Don Bosco merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria, Penolong Umat Kristiani (Maria Auxilatrice). Ada dua alasan penting mengapa Don Bosco menyebarkan devosi kepada Bunda Maria Auxiliatrice:
Pertama, pengalaman Gereja.
Sejarah Gereja menunjukkan bahwa pada tahun 1453 daerah Konstantinopel jatuh ke tangan kaum Muslim Turki. Pada tahun 1521 daerah Belgrade di Hungaria juga ditaklukkan. Dalam waktu yang berdekatan yakni tahun 1526, tentara muslim dari Turki sudah berada di sekitar perbatas Viena, Austria. Tentu saja benua Eropa benar-benar dikepung oleh para tentara Muslim dari Turki. Bahkan lebih menggemparkan lagi, pada tahun 1570, utusan Turki mengultimatum daerah Venesia untuk segera menyerahkan kepulauan Siprus atau berperang. Perangpun tidak dapat dibendung dan kekalahan ditangan Venesia. Paus Pius V yang memimpin Gereja Katolik tidak tinggal diam. Beliau memerintahkan seluruh Gereja di Italia supaya berdevosi kepada Bunda Maria selama 40 jam. Devosi ditunjukkan dengan berdoa Rosario dan memohon bantuan Bunda Maria di bawah gelar “Bunda Kemenangan”.
Ada pengalaman aneh yang terjadi saat itu. Raja Selim II dari Turki sempat mendengar Paus Pius V meminta Gereja untuk berdevosi, dan ia dengan angkuhnya menertawakan rencana Paus ini. Tiga hari kemudian ia meningga secara mendadak. Kematian Raja Selim II ini tidak menghambat pergerakan tentara Turki ke Italia. Para panglima Turki: Müezzinzade Ali Pasha, Suluc Mehmed Pasha dan Uluç Ali Reis tetap memimpin armada perang dan bergerak menuju Italia. Paus Pius V mengorganisir armada di pimpin oleh komando Don Juan dari Austria, sanak Raja Philip II dari Spanyol. Bala tentara dari Spanyol, Venesia, Roma, Savoy, Genoa, Lucca, Toscana, Manova, Parma, Urbino, dan Ferrara, juga Malta membentuk suatu aliansi melawan Turki. Aliansi tersebut bernama Liga Suci (Holy League).
Pada bulan Oktober 1571, sebuah armada Turki yang luar biasa besar berlayar menuju Eropa. Sasarannya menaklukkan Kota Roma. Pertempuran Lepanto adalah perang yang paling menentukan dalam sejarah perang Islam-Kristen. Turki saat itu sedang berada di masa jayanya. Maka apabila Turki berhasil mengalahkan Liga Suci, maka dengan sendirinya Laut Tengah akan menjadi wilayah mutlak Turki dan kekristenan akan musnah dari seluruh Eropa. Pertempuran Lepanto adalah pertempuran laut antara Ottoman Turki melawan Liga Suci pada tanggal 7 Oktober 1571. Pertempuran ini terjadi di Gulf of Patras, Yunani, dekat markas Angkatan Laut Turki di Lepanto. Pada pertempuran ini, pasukan Turki sebenarnya punya keunggulan secara numerik. Turki mempunyai 251 kapal dan 31.490 tentara, sementara Liga Suci hanya 208 kapal dan 22.840 tentara. Pasukan Turki memiliki 50.000 pelaut dan pendayung. Pendayung mereka merupakan para budak atau bahkan orang Kristen yang tertangkap. Armada Liga Suci sendiri berkekuatan 40.000 pelaut dan pendayung, yang mana untuk pendayung, sebagian besar terdiri atas orang-orang merdeka. Hasil terakhir dari pertempuran ini adalah sebuah kemenangan ditangan Liga Suci. Kemenangan yang diklaim sebagai buah dari Rosario Suci. Maria benar-benar menjadi penolong umat Kristiani.
Kedua, Pengalaman Pribadi Don Bosco
Pengalaman akan kehadiran Maria sebagai Penolong dialami Yohanes Bosco dalam mimpi pertamanya pada saat berusia sembilan tahun. Seperti apakah mimpi itu? Dalam mimpinya Yohanes Bosco sedang berada di sebuah lapangan yang luas. Ia melihat banyak sekali anak di sana, ada yang tertawa, bermain dan ada pula yang bersumpah serapah. Yohanes Bosco tidak suka anak-anak itu menghina Tuhan. Ia segera berlari untuk menghentikan mereka sambil berteriak dan mengepalkan tinjunya kepada mereka.
Pada saat itu juga nampaklah “Seorang yang Agung”, berpakaian jubah putih dan wajah-Nya bersinar. Ia memanggil Yohanes dengan namanya sendiri, memintanya agar tenang serta menasehatinya: “Yohanes, bukan dengan kekerasan, tetapi dengan kelemahlembutan serta belas kasih, kamu akan menjadikan mereka semua teman-temanmu. Beritahukanlah kepada mereka keburukan dosa dan ganjaran kebajikan.
“Tidak tahukah Engkau,” bisik Yohanes kecil, “bahwa hal itu tidak mungkin?”
Orang yang Agung itu berkata: “Apa yang tampaknya tidak mungkin bagimu, kamu akan menjadikannya mungkin jika saja kamu melakukannya dengan ketulusan hati dan pengetahuan.” “Di mana dan bagaimana aku memperoleh pengetahuan?” Aku akan memberimu seorang Bunda, dengan bimbingan darinya saja seseorang akan menjadi bijaksana, tanpa bimbingannya semua pengetahuan tidak ada gunanya.”
Yohanes bertanya, “Tetapi siapakah Engkau yang berbicara seperti itu?”
Orang yang Agung itu menjawab: “Aku adalah Putera dari Surga. Ibumu telah mengajarkan kepadamu untuk menghormati-Ku tiga kali sehari.”
Yohanes berkata: “Ibuku melarangku untuk berbicara dengan seseorang yang tidak aku kenal. Katakanlah siapa nama-Mu.”
Orang yang Agung menjawabnya, “Tanyakan nama-Ku kepada ibu-Ku.”
Kemudian, tampaklah seorang wanita yang amat anggun. Ia mengenakan gaun panjang yang berkilau-kilauan, seolah-olah jubahnya itu terbuat dari bintang-bintang yang paling cemerlang. Wanita itu memberi isyarat kepada Yohanes untuk datang mendekat kepadanya. Dengan lembut diraihnya tangan Yohanes, katanya, “Lihatlah.”
Gerombolan anak-anak lenyap. Yang tampak oleh Yohanes sekarang ialah sekawanan binatang buas: kambing liar, harimau, serigala, beruang….
Bunda itu berkata: “Inilah tempat di mana kamu harus bekerja. Jadikan dirimu rendah hati, kuat dan penuh semangat. Apa yang kamu lihat terjadi pada binatang-binatang buas ini, kamu harus melakukannya kepada anak-anakku.”
Yohanes melihat bahwa binatang-binatang buas itu kini telah berubah menjadi sekumpulan besar anak domba yang jinak, berkerumun dan berdesak-desakan di sekitar Kedua Tamu Agungnya. Melihat itu Yohanes menangis dan minta penjelasan dari Si Wanita karena ia sama sekali tidak mengerti apa arti semua itu. Wanita itu membelainya dan berkata:
Bunda yang anggun berkata, “Kamu akan mengerti semuanya jika waktunya telah tiba.”
Yohanes Bosco terbangun dan ia tidak dapat tidur kembali.Tahun-tahun mendatang dalam hidupnya telah dinyatakan dalam mimpi itu. Mama Margarita dan Yohanes percaya bahwa mimpi itu adalah gambaran jalan hidup Yohanes di masa depan.
Kedua pengalaman ini yang membantu Don Bosco untuk menyebarkan devosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani. Ini adalah sebuah warisan rohani yang sangat kaya dalam keluarga besar Salesian Don Bosco. Don Bosco selalu mengingatkan para Salesian dan orang-orang muda untuk berdevosi kepada Bunda Maria. Semua mukjizat selalu datang dari Tuhan melalui Bunda Maria. Ia bisanya berkata begini: “Berbaktilah kepada Santa Perawan Maria yang amat Suci, sesering mungkin panggillah namanya. Siapapun yang dengan iman meminta bantuan dari Tuhan melaluinya pasti akan menerimanya pula.” Ketika berada dalam kesulitan, Don Bosco selalu menghibur anak-anaknya: “Kalian jangan kuatir. Bunda Maria akan menolong semua yang kita butuhkan.” Pada kesempatan lain, Don Bosco berkata: “Ke mana pun anda pergi, sebarkanlah devosi kepada Bunda kita.” Mari kita menyebarluaskan devosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani.
Bunda Maria Penolong Umat Kristiani, Doakanlah kami. Amen.
PJ-SDB